Minggu, 03 Agustus 2014

[Projek Riset] Warung Makan yang Buka pada Siang Hari di Bulan Ramadhan




I.   PENDAHULUAN


A.   LATAR BELAKANG

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat islam. Bulan yang paling ditunggu tunggu selama 1 tahun. di bulan ini kita diutamakan untuk memperbanyak ibadah, dan menjalankan beberapa ibadah wajib, seperti puasa, dan membayar Zakat Fitrah.

Satu hal yang paling "lengket" di bulan suci Ramadhan adalah Puasa. Yap, puasa berasal dari bahasa sansekerta, yaitu menahan diri. (kalau bahasa arab adalah Shoum) secara istilah, Puasa merupakan ibadah untuk menahan diri kita dari hawa nafsu. Sebagaimana perintah Allah SWT dalam QS Al baqarah ayat 183

“Hai orang-orang yang beriman! diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Al-Baqarah: 183)


dalam puasa, salah satu hawa nafsu yang harus kita tahan adalah makan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Pastinya dalam berpuasa kita mengalami beberapa hal yang kurang menyenangkan seperti lapar, haus, malas, rasa emosi, dan lain lain. Tetapi hal itu harus tetap ditahan dan harus menjalaninya agar ibadah kita mendapat barokah dari Allah.

Rasa haus dan lapar akan datang ketika siang hari. Dimana pada hari hari biasa kita sedang beristirahan makan siang dan melanjutkan aktifitas kembali. Jika cuaca sedang panas, pastinya akan merasa segar ketika minum es. Nah, Namun, kita tentu saja mengingat bahwa kita sedang bepuasa. dan warung makan akan tutup karena menghormati orang yang berpuasa, dan mungkin saja tak ada orang yang makan. namun apa yang terjadi bila warung makan tersebut buka di siang hari?


B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah tujuan mereka untuk membuka warung makan ketika orang lain sedang berpuasa?
2.      Apakah reaksi sebagian orang dengan fenomena ini?
3.      Bagaimana cara kita menyikapi fenomena ini ?
C.   TUJUAN
1.      Mengkaji fenomena yang cukup unik di masyarakat.
2.      Meninjau penyebab yang mengakibatkan fenomena ini terjadi.
3.      Mancari hikmah dari semua ini.
D.   MANFAAT
1.      Sebagai tugas sekolah selama bulan Ramadhan.
2.      Dapat mengetahui fenomena yang terjadi di masyarakat.
3.      Dapat diambil hikmahnya oleh pembaca sekalian.
E.    BATASAN MASALAH
            Batasan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah beberapa warung makan yang berada di samarinda seberang.


 II.  PEMBAHASAN

A.   METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua metode penelitian yaitu :
1.      Observasi secara langsung terhadap kegiatan di sekitar rumah makan
2.   Metode wawancara  dengan narasumber dari pemilik warung makan
B.   TEMPAT PENELITIAN
Tempat penelitian dilakukan di warung makan yang buka pada siang hari di samarinda seberang.

           
Sungguh tidak mudah mencari tempat makan yang masih buka saat siang dikala bulan ramadhan.
Mayoritas memilih untuk tutup saja. Menghormati kaum muslimin yang sedang berpuasa. Namun, ada yang tetap buka, dengan alasan sebagai berikut:
.
a.      Tidak ingin rugi pada bulan ramadhan
walaupun di bulan ramadhan yang mayoritas orang sedang berpuasa, ternyata ada sebagian orang yang tidak berpuasa dan mencoba untuk makan di warung makan tersebut. Saya lihat ada sekitar rata rata 5 sampai 7 orang yang makan di warung makan tersebut. nah, dari situlah sang pemilik warung makan mengambil sedikit keuntungan. walaupun keuntungan tersebut menurun dibanding bulan lainnya.

.      Khusus melayani buruh
yap. Buruh dan orang sakit ialah salah satu yang tidak diwajibkan untuk tidak berpuasa. di beberapa warung makan, mereka hanya melayani buruh dan tidak akan melayani orang yang berpuasa.

                Lantas, apa reaksi mereka (orang orang yang berpuasa) tentang hal ini?

Marah/Tidak Suka
 Beberapa orang tampaknya tidak menyukai hal ini. mereka menganggap warung makan yang buka pada siang hari merupakan bentuk "tidak menghargai" bagi orang yang berpuasa. terlebih dalam situasi tubuh dalam kondisi sangat lapar dan haus dan mereka melihat ada beberapa orang dengan santai makan dan minum di dalam waung makan tersebut. Reaksi ini rata rata disampaikan oleh remaja SMP-SMA yang berusia 13-18 Tahun.
Biasa saja
 Mereka sudah biasa melihat semua itu. mereka tidak menganggap semua itu sebagai masalah yang besar. Dan mereka menjalani puasa dengan senang hati dan seolah olah tidak memikirkannya. Reaksi ini rata rata disampaikan oleh orangtua yang berusia 25-30 tahun.


V.     KESIMPULAN DAN SARAN
A.   KESIMPULAN
          Dari beberapa warung makan di Samarinda seberang, beberapa pemilik warung makan membuka usahanya agar mereka tidak rugi, atau setidaknya mendapat keuntungan di bulan ramadhan. Namun, dari hal itu juga mendapat beberapa reaksi dari masyarakat sekitar.
B.   SARAN
              Menurut saya, cara kita menyikapi warung makan yang buka saat puasa itu sebenarnya biasa saja. karena, itulah "Seni" dari berpuasa itu sendiri :D. Mengapa? Try to read at "Puasa" definition! hehehe dan juga, beberapa warung makan di samarinda seberang mencoba untuk menghargai orang yang berpuasa dengan Menutup pintu warungnya sebagian, dan memasang tenda/terpal di sela sela warung.

0 komentar:

Posting Komentar